Meniran



 

Gambar dari https://doi.org/10.1002/ptr.5825

 

  1. Nama lokal: meniran (Jawa), sidukung anak (Sulawesi)  Di Maluku, tanaman ini biasa disebut gosau ma dungi (Maluku), zheb chu cao atau ye xia xhu (Tiongkok), gale of the wind (Inggris).

 

  1. Nama latin: Phyllanthus niruri L

 

  1. Kandungan kimia

Meniran adalah salah satu herbal yang banyak di teliti. Meniran tumbuh dan tersebar sebagai salah satu tanaman tropis. Tidak mengherankan jika banyak negara negara tropis yang menggunakan meniran sebagai sumber dari pengobatan. Tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman yang memiliki biji dibawah daun yang kecil. Tanaman ini mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, ligan, polifenol, tannin, kumarin dan saponin1.

 

  1. Penggunaan

Ekstrak dari meniran telah banyak dilaporkan memiliki efek pengobatan. Tidak hanya teruji pada hewan, di Indonesia sendiri telah di teliti manfaatnya secara ilmiah dan dilakukan pengujian terhadap manusia. Hasil dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa meniran secara signifikan dapat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh seseorang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa meniran dapat mencegah seseorang terinfeksi bakteri, virus maupun penyakit penyakit lain yang behubungan dengan penurunan sistem imun. Bahkan salah satu penelitian yang telah dilakukan, meniran terbukti efektif membantu penyembuhan pasien dengan Hepatits B1. Manfaat lain yang telah dibuktikan secara ilmiah adalah aktivitasnya sebagai antihipertensi2.

 

  1. Cara pemakaian

Sebagai stimulant sistem imun, bagian tanaman yang digunakan adalah keseluruhan (herba) sehingga dari akar hingga daun. Penggunaan untuk efek tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan 30-60 g herba segar. Meniran dapat langsung di rebus ataupun di tumbuk terlebih dahulu baru kemudian di minum3.

 

  1. Kewaspadaan

Walaupun memiliki manfaat yang sangat baik sebagai peningkat sistem imun, penggunaan meniran tidak disarankan dalam jangka panjang. Sehingga penggunaan air rebusan meniran hanya pada saat merasakan daya tahan tubuh menurun maupun pada saat terinfeksi virus (flu, hepatits dll).

 

 

Referensi

 

  1. Tjandrawinata R, Susanto L, Nofiarny D. The use of Phyllanthus niruri L. as an immunomodulator for the treatment of infectious diseases in clinical settings. Asian Pacific Journal of Tropical Disease. 2017;7:132-140. doi:10.12980/apjtd.7.2017D6-287
  2. Bello I, Usman NS, Dewa A, et al. Blood pressure lowering effect and vascular activity of Phyllanthus niruri extract: The role of NO/cGMP signaling pathway and β-adrenoceptor mediated relaxation of isolated aortic rings. Journal of Ethnopharmacology. 2020;250:112461. doi: https://doi.org/10.1016/j.jep.2019.112461
  3. Arbain D, Bakhtiar A, Putra DP, Nurainas. Review Tumbuhan Obat Sumatera. 1st ed. Padang: UPT Sumber Daya Hayati Sumatera Universitas Andalas; 2014.

Related Post